NAMA :
YUNI YUNIASARI
NIM : 1152100078
KELAS :
PIAUD-B/IV
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
STRUKTUR SENI RUPA
A.
Unsur-unsur rupa ( unsur desain)
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur seni
rupa atau lebih lebih lazim disebut sebagai unsur rupa atau unsur desain memang
perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan
tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah garis, raut,
warna, tekstur, ruang dan gelap terang.
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nuansa bagi terciptanya
karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan
menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi
ke dalam jenis warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.
Warna primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran
warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur
warna-warna lain, seperti (merah, kuning, biru).
Warna sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna primer,
misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur
warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi
warna orange.
Warna tersier adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan,
oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya.
Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang ditangkap oleh mata itu kasar akan
tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya
suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain,
kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tekstur semua kesan yang ditangkap oleh mata
tidak sama dengan kesan yang ditangkap oleh perabaan.
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan
kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama
jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukurannya
ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan
lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit
akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan
ruang yang jauh.
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti
tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang
keras dan tebal akan memberi kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar
dapat dicapai malalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat
kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan menghasilkan kesan semakin
gelap demikian sebaliknya.
B.
Dasar-dasar penyusunan (prinsip desain)
Penyususan drai
unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam karya seni.
Hakekat suatu penyusunan yang baik, jika suatu proses penyusunan unsur
pendukung karya seni, senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip komposisi:
harmoni, kontras, unity, balance, simplicity, aksentuasi, dan proporsi. Prinsip
dasar tersebut kadang saling terkait satu dengan yang lain, sehingga sulit
dipilahkan, namun kehadirannya secara dalam suatu karya penyusunan akan
memberikan hasil yang dapat dinikmati dan memuaskan.
1.
Paduan
harmoni (selaras)
Harmoni atau selaras adalah susunan unsur-unsur seni rupa yang
senada atau kombinasi dari bagian-bagian yang serasi.
2.
Paduan
kontras
Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam, semua
matra sangat berbeda, gelombang panjang dan pendek, tanggapan halus maupun
kasar, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang menarik perhatian. Kontras
merangsang minat, kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk.
Tetapi perlu diingat bahwa kontras yang berlebihan dapat merusak kontras.
3.
Paduan
irama (repetisi)
Repitisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni.
Repitisi atau pengulangan adalah selisih antara dua wujud yang terletak pada
ruanng dan waktu.
4.
Paduan
gradasi (harmoni menuju kontras)
Gradasi
merupakan system paduan dari laras menuju kontras, dengan meningkatkan masa
dari unsur yang dihadirkan. Gradasi merupakan keselarasan yang dinamik, dimana terjadi
perpaduan antara kehalusan dari kekasaran yang hadir bersama seperti halnya
kehidupan. Gradasi dapat menggambarkan susunan yang monoton menuju dinamika
yang menarik.
C.
Hukum penyusunan (asas desain)
Prinsip-prinsip seni rupa adalah pertimbangan-pertimbangan yang
dipergunakan dalam penyusunan unsur-unsur seni rupa. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagi berikut :
1.
Kesatuan
2.
Keselarasan
3.
Keseimbangan
4.
Irama
5.
Penekanan
6.
Proporsi
atau perbandingan
Referensi
:
Hidayatullah, Riyan. Dkk. 2016. Estetika Seni. Yogyakarta:
Arttex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar