Senin, 24 April 2017

STRUKTUR SENI RUPA

NAMA           :   YUNI YUNIASARI
NIM                :   1152100078
KELAS          :   PIAUD-B/IV
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


STRUKTUR SENI RUPA


A.    Unsur-unsur rupa ( unsur desain)
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur seni rupa atau lebih lebih lazim disebut sebagai unsur rupa atau unsur desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah garis, raut, warna, tekstur, ruang dan gelap terang.
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nuansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi ke dalam jenis warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.
Warna primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain, seperti (merah, kuning, biru).
Warna sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna primer, misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange.
Warna tersier adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang ditangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tekstur semua kesan yang ditangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang ditangkap oleh perabaan.
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukurannya ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh.
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan memberi kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai malalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya.

B.     Dasar-dasar penyusunan (prinsip desain)
Penyususan drai unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam karya seni. Hakekat suatu penyusunan yang baik, jika suatu proses penyusunan unsur pendukung karya seni, senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip komposisi: harmoni, kontras, unity, balance, simplicity, aksentuasi, dan proporsi. Prinsip dasar tersebut kadang saling terkait satu dengan yang lain, sehingga sulit dipilahkan, namun kehadirannya secara dalam suatu karya penyusunan akan memberikan hasil yang dapat dinikmati dan memuaskan.
1.      Paduan harmoni (selaras)
Harmoni atau selaras adalah susunan unsur-unsur seni rupa yang senada atau kombinasi dari bagian-bagian yang serasi.
2.      Paduan kontras
Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam, semua matra sangat berbeda, gelombang panjang dan pendek, tanggapan halus maupun kasar, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang menarik perhatian. Kontras merangsang minat, kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk. Tetapi perlu diingat bahwa kontras yang berlebihan dapat merusak kontras.
3.      Paduan irama (repetisi)
Repitisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Repitisi atau pengulangan adalah selisih antara dua wujud yang terletak pada ruanng dan waktu.
4.      Paduan gradasi (harmoni menuju kontras)
Gradasi merupakan system paduan dari laras menuju kontras, dengan meningkatkan masa dari unsur yang dihadirkan. Gradasi merupakan keselarasan yang dinamik, dimana terjadi perpaduan antara kehalusan dari kekasaran yang hadir bersama seperti halnya kehidupan. Gradasi dapat menggambarkan susunan yang monoton menuju dinamika yang menarik.

C.    Hukum penyusunan (asas desain)
Prinsip-prinsip seni rupa adalah pertimbangan-pertimbangan yang dipergunakan dalam penyusunan unsur-unsur seni rupa. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagi berikut :
1.    Kesatuan
2.    Keselarasan
3.    Keseimbangan
4.    Irama
5.    Penekanan
6.    Proporsi atau perbandingan

Referensi :
Hidayatullah, Riyan. Dkk. 2016. Estetika Seni. Yogyakarta: Arttex




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR SENI RUPA

NAMA           :   YUNI YUNIASARI NIM                :   1152100078 KELAS          :   PIAUD-B/IV UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNU...