NAMA : YUNI YUNIASARI
NIM : 1152100078
KELAS : PIAUD/B/IV
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
IMAJINASI DAN KONTEMPLASI DALAM SENI
A. HUBUNGAN SENI DAN IMAJINASI
Imajinasi
adalah dinamika dan vitalitas intelek yang dimiliki seorang seniman yang dapat
menghidupkan objek- objek mati melalui kedalaman dan ketinggian dunia idenya.
Dapat dikatakan pula imajinasi merupakkan suatu proses berpikir, untuk mencerna
apa yang ditangkap oleh indera penglihatan, yang kemudian diolah menjadi suatu
pemikiran atau ide sehingga menghasilkan suatu yang baru. Sehingga dapat
dikatakan bahwa seni itu berbeda dengan kenyataan alamnya.
“imajinasi,
suatu gambaran (citra) yang dihasilkan oleh otak seseorang.”
Seni itu
bukan meniru alam atau realitas objektif semata-mata. Melainkan perlu
mempertimbangkan unsur- unsur utama dari seni itu sendiri misalkan dalam seni
rupa unsur- unsur itu seperti, bidang, garis, warna , dlsb. Seperti yang
dikatakan Sudarmaji bahwa:
“seni
adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.”
Hubungan
seni dan imajinasi
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seni dan imajinasi tidak dapat
dipisahkan dan sangat berkaitan satu sama lainnya. Karena tanpa imajinasi tidak akan
ada karya seni.
suatu
karya seni dapat tercipta karena sudah melalui tahap imajinasi dari sang
seniman sendiri, karena imajinasi merupakan awalmula dari dapat terciptanya
suatu karya seni, imajinasilah yang melatarbelakangi sang seniman dalam
berproses, dan imajinasilah yang melahirkan ide dalam karya seni tersebut.
Sehingga
hubungan seni dan imajinasi adalah
imajinasi sebagai unsur pembentuk, dan seni sebagai hasil dari karya yang
terbentuk, misalkan seperti dalam membangun rumah diperlukan arsitek untuk
membuat desain terlebih dahulu, sebelum para pekerja dapat memproses
pembangunannya. Karena hal tersebut seni dan imaginasi sangat berhubunga satu
dengan lainya.
B. SENI SEBAGAI KONTEMPLASI
Seni sebagai kontemplasi
yaitu seni dapat dijadikan sebagai bentuk renungan. Bentuk renungan yang
dimaksud adalah yang dilakukan sesorang dan yang bermuara pada keyakinan atas
kuasa Tuhan semata. Dapat dicontohkan dengan beberapa karya seni diantaranya
yaitu puisi karya saya sendiri yang berjudul “Lebur”. Berikut kutipannya,
........
Dambaan setiap hati
Mati sebelum mati tak
mudah tuk jalani
Mahaguru dambaan kami
Padamu ku abdikan diri
Puisi di atas adalah
sebuah perenungan seorang murid yang benar-benar membutuhkan seorang guru yang
dapat menuntun dan membimbing dirinya supaya dapat sampai pada yang dituju,
yaitu Tuhan. Karena bagidirinya untuk menemukan Tuhan yang sejati tidaklah
semudah mencari apapun di dunia ini. Karena memang membutuhkan sesorang yang
benar-benar telah dekat dengan Tuhan untuk dapat mewujudkan tujuannya itu. Mati
sebelum mati yang dimaksudkan adalah matinya ego dan kesombongan bahwa dirinya
tidak mampu dan tidak berdaya. Maka dari itu dirinya tidak ingin terjerumus
dalam perasaan yang mengesampingkan Tuhan. Kesempurnaan menuju Tuhan adalah
ketika seseorang telah berhasil mematikan keakuannya sendiri, dan mengakui
bahwa hanya Tuhanlah yang pantas untuk diagungkan.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar