Sabtu, 15 April 2017

SENI : KONSEPTUAL DAN KONTEKSTUAL

NAMA            :  YUNI YUNIASARI
NIM                :  1152100078
KELAS           :  PIAUD/B/IV
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

SENI : KONSEPTUAL DAN KONTEKSTUAL

A.    Seni secara konseptual
Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan konsep. Konsep atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran, gagasan atau ide. Dengan demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang merupakan sinonim dari idea art.

Perkembangan Seni Konseptual 
a) Pengaruh Dadaisme 
Duchamp ialah seniman yang paling kontroversial dan berpengaruh di Amerika. 
Dia mempunyai pandangan bahwa seni itu lebih erat berhubungan dengan identitas seniman daripada yang lainnya. Ia memanfaatkan cara-cara verbal, secara serampangan seakan-akan dengan sengaja merencanakan perubahan baik dari hal yang kecil sampai substansinya. Dalam suatu pernyataannya dia menjelaskan, Saya melemparkan urinoir ke wajah mereka dan sekarang mereka datang untuk mengaguminya sebagai sesuatu yang indah, kritik telah salah dalam menginterpretasikannya. (Richter, 1969). Duchamp juga mengatakan bahwa ia sangat suka dengan gagasan itu daripada produk akhir. Duchamp dengan  ready made‟s-nya (Fountain dan lebih awal Bicycle Wheel‟ maupun Bottle Rack‘nya) benar-benar membuat kejutan kemapanan seni pada jamannya. Dengan benda siap pakainya Duchamp telahh merumuskan seni sebagai ide atau sebaliknya. 
b) Pengaruh seni Pop
Seni konseptual mendapat pengaruh cara-cara seniman Pop Amerika dalam menggambarkan obyek dan dalam memakai metarial seni. Jasper John salah satu seniman yang senang menggunakan kombinasi kata atau huruf dengan aspek visual lainnya adalah salah satu contoh yang ditiru. Kemudian karya foto dan gambar Rouschenberg, karya Ed Ruscha dan karya Roy Lichtenstein adalah contoh-contoh karya yang erat kaitannya dengan material seni dan cara yang digunakan oleh seniman Konseptual. 
c) Pengaruh Seni Minimal
Seni Minimal tidak memanipulasi material industri dan mengukuhkan seni pada ambang batas cara inilah dengan metode yang tepat. Menggunakan bahasa, ilmu pengetahuan, matematika, dan berbagai hal yang bersifat empiris, ironis dan mendorong seni ke seluruh subject-matter. Sebagian para konseptualis mengambil peluang secara terus terang kepada gaya minimal. Contohnya adalah tentang pernyataan Robert Barry terhadap karyanya :Saya tidak memanipulasi kenyataan, apa yang akan terjadii, terjadilah biiarkan benda-benda pada mereka sendiri. Pernyataan Barrry ini mirip dengan ide kaum Minimalis yang tidak memanipulasi material. 

d) Pengaruh gaya Ekspresionisme-Abstrak 
Bentuk konseptual yang paling mendapat pengaruh aliran ini adalah “process Srt” dan “Body Art‖. Yang mengacu pada spirit dan cara-cara Jackson Pollock yang berkarya lebih menekankan pada proses dan spontanitas. 

B.     Fungsi Seni
Fungsi Seni-Fungsi dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi individu dan fungsi sosial antara lain sebagai berikut..
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat untuk kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu yaitu sebagai berikut...
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu kepada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi suatu hal penting.  
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional  
Seorang mempunyai sifat yang beragam dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah, letih, gembira, iba, kasihan, benci, cinta, dll.

2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial antara lain sebagai berikut...
a. Fungsi Religi/Keagamaan 
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contohnya adalah kaligrafi, busana muslim//muslimah dan lagu-lagu rohani. Seni digunakan untuk sebuah upacara pernikahan, kelahiran, dan kematian, dan lain-lainnya. Contohnya gamelan yang digunakan dalam upcara ngaben di bali (gamelan gambang, luwang, dan angklung). 
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, seperti ansambel karena dilakukan dengan bekerja sama, seperti halnya dengan angklung dan gamelan yang memiliki nilai pendidikan karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya-karya seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi buku pelajaran, poster, alat peraga IPA, dan film ilmiah/dokumentar.
c. Fungsi Komunikasi
Seni sebagai media komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan, guna memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit, wayang orang, dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Fungsi utama seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khusus untuk pertunjukan berekpresi atau hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer. (Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya). 
f. Fungsi Guna 
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan. 
g. Fungsi Kesehatan 
Seni sebagai fungsi kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic atuapun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik telah mampu untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma suatu kejadian. Pada tahun siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang dapat menenangkan dengan merangsang sistem limbic jaringan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran. 

C.    Seni secara kontekstual
Manusia sebagai makhluk sosial dalam masyarakat tidak terlepas dari suatu sistem nilai. Sebut saja salah satu sistem nilai yang beredar adalah sistem nilai dasar materi yang mendominasi nilai-nilai dalam suatu kebudayan dalam masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, materi sangat penting dalam kehidupan. Karena materi menjadi tolak ukur utama yang harus dicapai untuk mempertahankan hidup. Sehingga nilai seni masyarakat dalam konteks materi pun akan mengacu kepada nilai dasar ini. Contoh lain, dalam masyarakat terpelajar yang nilai dasarnya adalah pengetahuan dan nilai hidup yang mengarah kepada kesempurnaan hidup, nilai seni juga berlandaskan asas itu. Sekarang saja sudah terjadi banyak pengklasifikasian mengenai nilai-nilai dasar seni tersebut yang dikaitkan dengan strata sosial. Dari mulai strata terendah sampai tertinggi mempunyai standarisasi tertentu yang dogmatis terhadap komunitasnya.
Referensi :
Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR SENI RUPA

NAMA           :   YUNI YUNIASARI NIM                :   1152100078 KELAS          :   PIAUD-B/IV UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNU...