NAMA :
YUNI YUNIASARI
KELAS :
PIAUD/B/IV
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
SENI : KONSEPTUAL DAN KONTEKSTUAL
A.
Seni secara
konseptual
Seni konseptual
(conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan konsep. Konsep
atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran,
gagasan atau ide. Dengan demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada
gagasan atau ide seninya, daripada perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali
dikemukakan oleh seniman dari California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada
awal tahun 1960, yang merupakan sinonim dari idea art.
Perkembangan Seni Konseptual
a) Pengaruh Dadaisme
Duchamp ialah seniman yang paling kontroversial
dan berpengaruh di Amerika.
Dia mempunyai pandangan bahwa seni itu lebih
erat berhubungan dengan identitas seniman daripada yang lainnya. Ia
memanfaatkan cara-cara verbal, secara serampangan seakan-akan dengan sengaja
merencanakan perubahan baik dari hal yang kecil sampai substansinya. Dalam
suatu pernyataannya dia menjelaskan, Saya melemparkan urinoir ke wajah mereka
dan sekarang mereka datang untuk mengaguminya sebagai sesuatu yang indah,
kritik telah salah dalam menginterpretasikannya. (Richter, 1969). Duchamp juga
mengatakan bahwa ia sangat suka dengan gagasan itu daripada produk akhir. Duchamp
dengan ready made‟s-nya (Fountain dan lebih awal Bicycle Wheel‟ maupun
Bottle Rack‘nya) benar-benar membuat kejutan kemapanan seni pada jamannya.
Dengan benda siap pakainya Duchamp telahh merumuskan seni sebagai ide atau
sebaliknya.
b) Pengaruh seni Pop
Seni konseptual mendapat pengaruh cara-cara
seniman Pop Amerika dalam menggambarkan obyek dan dalam memakai metarial seni.
Jasper John salah satu seniman yang senang menggunakan kombinasi kata atau
huruf dengan aspek visual lainnya adalah salah satu contoh yang ditiru.
Kemudian karya foto dan gambar Rouschenberg, karya Ed Ruscha dan karya Roy
Lichtenstein adalah contoh-contoh karya yang erat kaitannya dengan material
seni dan cara yang digunakan oleh seniman Konseptual.
c) Pengaruh Seni Minimal
Seni Minimal tidak memanipulasi material
industri dan mengukuhkan seni pada ambang batas cara inilah dengan metode yang
tepat. Menggunakan bahasa, ilmu pengetahuan, matematika, dan berbagai hal yang
bersifat empiris, ironis dan mendorong seni ke seluruh subject-matter. Sebagian
para konseptualis mengambil peluang secara terus terang kepada gaya minimal.
Contohnya adalah tentang pernyataan Robert Barry terhadap karyanya :Saya tidak
memanipulasi kenyataan, apa yang akan terjadii, terjadilah biiarkan benda-benda
pada mereka sendiri. Pernyataan Barrry ini mirip dengan ide kaum Minimalis yang
tidak memanipulasi material.
d) Pengaruh gaya Ekspresionisme-Abstrak
Bentuk konseptual yang paling mendapat pengaruh
aliran ini adalah “process Srt” dan “Body Art‖. Yang mengacu pada spirit dan
cara-cara Jackson Pollock yang berkarya lebih menekankan pada proses dan
spontanitas.
B.
Fungsi Seni
Fungsi
Seni-Fungsi dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi individu dan fungsi sosial
antara lain sebagai berikut..
1. Fungsi
Individu
Fungsi individu
merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat untuk kebutuhan pribadi individu
itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu yaitu sebagai
berikut...
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya
manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan untuk apresiasi pada
keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu kepada
pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi suatu hal
penting.
b. Fungsi
pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang mempunyai
sifat yang beragam dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah
mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih,
lelah, letih, gembira, iba, kasihan, benci, cinta, dll.
2. Fungsi
Sosial
Fungsi sosial
merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial
suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial
antara lain sebagai berikut...
a. Fungsi
Religi/Keagamaan
Karya seni
sebagai pesan religi atau keagamaan. Contohnya adalah kaligrafi, busana
muslim//muslimah dan lagu-lagu rohani. Seni digunakan untuk sebuah upacara
pernikahan, kelahiran, dan kematian, dan lain-lainnya. Contohnya gamelan yang
digunakan dalam upcara ngaben di bali (gamelan gambang, luwang, dan angklung).
b. Fungsi
Pendidikan
Seni sebagai
media pendidikan dapat dilihat dalam musik, seperti ansambel karena dilakukan
dengan bekerja sama, seperti halnya dengan angklung dan gamelan yang memiliki
nilai pendidikan karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan
disiplin. Karya-karya seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi
buku pelajaran, poster, alat peraga IPA, dan film ilmiah/dokumentar.
c. Fungsi
Komunikasi
Seni
sebagai media komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan,
guna memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit, wayang
orang, dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi
Rekreasi/Hiburan
Fungsi utama
seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan yang khusus untuk pertunjukan berekpresi atau hiburan.
e. Fungsi
Artistik
Seni yang
berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa
kontemporer. (Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung,
hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya).
f. Fungsi
Guna
Karya seni yang
dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya
seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari
gerabah ataupun rotan.
g. Fungsi
Kesehatan
Seni sebagai
fungsi kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic atuapun medis
distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien).
Terbukti musik telah mampu untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan
psikologis trauma suatu kejadian. Pada tahun siegel menyatakan bahwa musik klasik
menghasilkan gelombang alfa yang dapat menenangkan dengan merangsang sistem
limbic jaringan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam
pikiran.
C.
Seni secara kontekstual
Manusia sebagai makhluk sosial dalam masyarakat
tidak terlepas dari suatu sistem nilai. Sebut saja salah satu sistem nilai yang
beredar adalah sistem nilai dasar materi yang mendominasi nilai-nilai dalam
suatu kebudayan dalam masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, materi sangat
penting dalam kehidupan. Karena materi menjadi tolak ukur utama yang harus
dicapai untuk mempertahankan hidup. Sehingga nilai seni masyarakat dalam
konteks materi pun akan mengacu kepada nilai dasar ini. Contoh lain, dalam
masyarakat terpelajar yang nilai dasarnya adalah pengetahuan dan nilai hidup
yang mengarah kepada kesempurnaan hidup, nilai seni juga berlandaskan asas itu.
Sekarang saja sudah terjadi banyak pengklasifikasian mengenai nilai-nilai dasar
seni tersebut yang dikaitkan dengan strata sosial. Dari mulai strata terendah
sampai tertinggi mempunyai standarisasi tertentu yang dogmatis terhadap
komunitasnya.
Referensi :
Sumardjo,
Jacob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar