Nama :
Yuni Yuniasari
NIM :
1152100078
Kelas :
PIAUD/B/IV
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
HAKIKAT NILAI
ESTETIS/KEINDAHAN
Keindahan
dari bahsa Latin bellum, Beau (Prancis), bello (Itali, Spanyol), beauty
(Inggris) yang berarti kebaikan dan kebenaran. Dalam artian ini pengertian
pengertian keindahan menjadi sangat luhur dan universal. Pengertian keindahan
dalam tradisi pemikiran yunani tidak dikhususkan kepada soal pengamatan
visualitas semata, tetapi juga mencakup pikiran dan tingkah laku. Bahkan
keindahan itu juga dipahami berdimensi spiritual ketika manusia menemukan
keharmonisan jiwanya dalam “pertemuan” dengan sesuatu yang transenden.
Sementara Sumardjo berpendapat: “estetika adalah bagian dari filsafat. Dalam
studi filsafat, estetika digolongkan dalam persoalan nilai…”. Nilai keindahan
memiliki orientasinya sendiri.
v Konsep-konsep keindahan :
Hegel :
Keindahan
adalah kesempurnaan yang bersifat spiritual yang terwujud dalam bentuk
penginderaan.
Eric Newton :
Keindahan
adalah bentuk dari gejala-gejala yang ketika diserap oleh indra dan selanjutnya
diteruskan kepada daya pemikiran, mempunyai kekuatan membangkitkan
tanggapan-tanggapan dari akumulasi pengalaman.
Malvin Rader :
Keindahan
adalah berhasilnya hakikat pengungkapan (ekspresivitas).
Mortimer Adler :
Keindahan
adalah sifat suatu benda yang memberi kita suatu kesenangan yang tidak
berkepentingan yang kita bisa memperolehnya semata-mata dari pemikiran atau
melihat benda individual itu sebagaimana mestinya.
Yoganatha :
Keindahan
(ramaiya) adalah suatu yang memberikan rasa kenikmatan yang unik yang berbeda
dengan rasa kegembiraan (joy). Keindahan tidak dihubungkan dengan kegunaan, dan
bukan sekedar emosi perseorangan, tetapi ia bersifat universal, karena secara
hakiki keindahan bersifat transenden.
v Keindahan Alam
Keindahan
alam adalah keindahan yang terpisah dan yang
tidak dipengaruhi oleh manusia, merupakan bentuk pengungkapan dari sang
pencipta. Menurut Erich Kahler keindahan alam penampakan diri sebagai :
·
Harmony
(keserasian)
·
Extreme
disharmony (ketakserasian yang luar biasa)
·
Colorful
(berwarna-warni)
·
Sensasional
(menggemparkan)
·
Calm
(tenang)
·
Idyllic
(sederhana)
·
Vast
(luas)
v Keindahan Seni
Keindahan seni adalah sifat indah
yang diungkapkan oleh budi manusia secara tekun untuk mengubah benda-benda alamiah
bagi kepentingan rohani manusia. Nilai keindahan ini diungkapkan dan diletakkan
dalam pengolahan benda-benda untuk memperoleh kesenangan, kegairahan, kepuasan
dan kelegaan dalam kehidupan emosional manusia tanpa adanya factor-faktor
pertimbangan yang dapat mengganggu perasaan-perasaan itu.
Nilai keindahan yang sempurna dalam
karya seni menurut Erich Kahler adalah tergabungnya pengungkapan perasaan yang
kuat, yaitu memadukan kecermatan yang sensitive (Sensitive precision of
exspression) dalam pengungkapan dengan keserasian dari suatu keanekaragaman
unsur-unsur yang kaya (Harmonization of a rich variety of elements).
Menurut Eric Newton, keindahan pada
karya seni bersumber pada pemahaman budi manusia terhadap pola alam semesta.
Seniman tidak menciptakan keindahan, tetapi ia menangkap hubungan-hubungan
dalam alam dengan emosinya dan mengungkapkan kembali dalam bentuk perseptual.
Pada tataran perseptual keindahan tidak bisa diukur, maka dalam seni yang
dicari adalah nilai, dan disebut sebagai nilai estetik.
Dalam
sejarah pemikiran barat estetika merupakan cabang filsafat yang berkembang
pesat. Pernyataan ini bisa dilihat dari beberapa tokoh filsuf besar yang
melahirkan teori serta pemikiran tentang estetika seperti Imanuel Kant. Kant
berpendapat bahwa yang indah yang tanpa konsep dapat diterima sebagai sesuatu
universal, memuaskan, menyenangkan, tanpa pamrih dan tak berkepentigan. Sementara
didunia timur islam ekspresi seni sering tersandung pesoalan tahayul, bid’ah,
churafat, maka selama ini tradisi islam lebih tampil soal persoalan hukum.
Contoh
dari keindahan sendiri adalah ada sebuah taman yang terlihat rindang dan sejuk.
Didalamnya tumbuh beberapa tanaman yang tampak indah, subur dan hijau. Bunga
berwarna-warni seakan menambah pesona taman tersebut. Setiap orang yang
melewati jalan taman tersebut, sebagian mereka ada yang sekedar menikmatinya
sambil lalu, sebagian ada yang berhenti sejenak refreshing keindahan taman
tersebut telah memikat hati pada setiap orang yang melihatnya, tidak hanya kaum
wanita tetapi kaum pria, tidak hanya remaja tetapi orang tua dan kanak-kanak
juga, tidak hanya dari suku yang sama tetapi suku bangsa yang lain sekalipun.
Begitulah kira-kira bisa dicontohkan sebuah pemandangan yang mengtakan bahwa
“nilai indah: bersifat universal”.
Keindahan
menurut luasnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. keindahan
dalam arti terluas
Keindahan merupakan pengertian yang
berasal dari yunani dahulu yang di dalamnya tercakup ide kebaikan. Menurut
bangsa yunani keindahan merupakan keindahan estetis yang disebutnya semmetria
untuk keindahan berdasarkan pengelihatan, harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Sehingga, pengertian keindahan yang seluas-luasnya adalah meliputi
keindahan seni, moral, dan inteletual.
2. keindahan
dalam arti estetis murni
Menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya
3. keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatannya.
Jadi disini lebih disempitkan
sehingga hanya menyakut benda-benda yang di serap dengan pengelihatan berupa
keindahan dari bentuk dan warna.
Semuanya
belum jelas apa sesungguhnya keindahan itu. Hal ini memang merupakan suatu
persoalan filsafat yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu ciri-ciri umum yang ada pada semua benda
yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri hakiki dengan keindahan.
Jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat
pada sesuatu.
Sumber :
Hidayatullah,
Riyan. Dkk. 2016. Estetika Seni. Yogyakarta: Arttex
Terima kasih infonya tentang estetika.Sangat membantu mata pelajaran seni budaya....mohon ijin share di blog saya.....
BalasHapusJika ada buku soft copy tentang estetika lebih baik lagi....terima kasih...
BalasHapus